Monday, May 9, 2016

MENIKMATI RIZQI
@salimafillah

Makanan lezat dapat diburu, hidangan mahal dapat dibeli. Untuk menikmati racikan seorang Chef Bintang Lima Michelin di Kota Paris, kita harus mengajukan reservasi jauh-jauh hari, dengan uang pangkal yang cukup untuk biaya hidup di Yogyakarta selama berbulan tanpa ngeri.

Tapi nikmatnya makan adalah rizqi, Allah Yang Maha Memberi lagi Membagi.

Seorang bapak di Gunung Kidul yang mencangkul sejak pukul 07.00 pagi, di jam 10.30 didatangi sang istri. Sebuah bakul tergendong di punggungnya, dengan isi amat bersahaja. Nasi ketan bertabur parutan kelapa. Sementara cereknya berisi teh panas, wangi, sepet, kenthel, dan legi.

Peluh dan lelah menggenapkan rasa nikmat di tiap suapan sang belahan jiwa. Senyum mereka tak terbeli oleh berapapun harga.

Ranjang paling empuk dapat dibeli. Kamar tidur paling mewah dapat dirancang. Hotel berlayanan bintang tujuh, Burj Al 'Arab di Dubai dapat menyediakan ruang rehat dengan sewa semalam seharga membangun rumah di negeri kita.

Tapi nikmatnya tidur adalah rizqi. Allah Yang Maha Memberi lagi Membagi.

Seorang anak pemulung berbantal kayu, beralas kardus, berselimut koran terlelap di atas gerobak orangtuanya pada suatu malam di Jakarta. Begitu nyenyak sampai susah untuk membangunkannya.

Gaji yang tinggi dapat dikejar dengan karir cemerlang. Uang yang banyak dapat dikumpulkan dengan memeras keringat hingga kering dan membanting tulang hingga linu. Tapi rizqi adalah soal menikmati, Allah Yang Maha Memberi lagi Membagi.

Seorang direktur sebuah BUMN bergaji besar yang duduk di samping saya dalam penerbangan kelas bisnis hanya memandang cemburu ketika sajian saya nikmati. Saya bertanya mengapa hanya air putih saja yang diteguknya, digenggam erat dalam gelas kaca.

Sungguh berat bagi beliau; mau makan manis, kata dokter, "Jangan Pak, diabetesnya." Mau makan gurih, kata dokter, "Jangan Pak, kolesterolnya." Mau makan asin, kata dokter, "Jangan Pak, hipertensinya." Mau makan kacang, kata dokter, "Jangan Pak, asam uratnya."

Ah saya membayangkan, berapakah yang dinikmati manusia dari apa yang dia sangka miliknya dan ditumpuk-tumpuk dan dihitung jumlahnya. Sekira 1000 triliun ada di rekeningnya, lalu esok pagi tiba malaikat maut menunaikan tugasnya, rizqi siapakah itu sebenarnya? Ahli waris atau bahkan musuh bisnis, Allah tak kekurangan cara untuk mengantarnya pada yang sudah dijatahkan tertulis di sisiNya.

Betapa benar Al Mushthafa ﷺ ketika bersabda, "Anak Adam berkata, 'Hartaku! Hartaku!' Padahal apalah hartanya itu selain makanan yang dilahapnya hingga habis, pakaian yang dipakainya hingga usang, dan apa yang dinafkahkannya di jalan Allah lalu dia dapati Allah membalasnya berlipat di akhirat."

Rizqi adalah jaminan. Menjemputnya adalah ujian. Bekerja adalah ibadah kita; 'itqan, ihsan, ikhlas; bukan mencari rizqi, tapi mencari pahala. Sebab kita harus memindahkan kekhawatiran, dari yang dijamin kepada yang belum dijamin. Yakni; akankah pulang kita ke surga?

Monday, April 25, 2016

Uang emas Indonesia menjadi mata uang standard dunia dan keuntunganya bagi Indonesia

Di Dunia sekarang ini berkembang banyak standard mata uang yang diakui dalam pembayaran dunia, antara lain Dollar USA, Poundsterling, EURO, Yen, dll. Akibatnya banyak Negara yang ikut menyimpan mata uang dalam nominal diatas. Apabila mata uang Negara tersebut mengalami penurunan, maka kekayaan/ devisa Negara lain yang disimpan dalam nominal mata uang tersebut maka ikut turun. Keuntungan ketika mata uang negaranya dipakai Negara lain salah satunya kemudahan dalam transaksi dan pengontrolan keuangan Negara lain secara tidak langsung. China sebagai Negara yang diakui mempunyai ekonomi terbesar kedua juga menginginkan mata uangnya Yuan menjadi salah satu mata uang dunia.

Dari beberapa hal diatas, sebenarnya  belum ada suatu patokan dan mata uang yang bisa dijadikan rujukan secara berimbang antara satu Negara dengan yang lain, dan disitulah kesempatan itu muncul salah satunya bagi Indonesia. Mencari suatu sistem mata uang yang mudah diterima oleh Negara lain dan mudah dalam aplikasinya di kehidupan nyata. Sebenenarnya sederhana saja ada Emas dalam bentuk nyata yang disimpan oleh Negara atau bank emas Negara seperti BI seperti sekarang, akan tetapi Bank tidak memberikan bunga dan malah menarik uang keamanan dari masyarakat untuk menjaga uang emas tersebut.

Uang emas tidak harus berwujud emas di masyarakat, tetapi bisa juga berwujud uang kertas dengan denominasi emas, hal ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pemegang uang untuk mengamankan uang mereka, dimana saat ekonomi mengalami kelesuan,banyak yang mengarahkan pada penyimpanan dalam bentuk emas. Dan ini menjadi kesempatan untuk mendapatkan penghasilan bagi Negara.


        I.            Keuntungan
a)      Negara membuat rekening tabungan emas dan mata uang emas Indonesia yang disebut bank emas dunia (Gold World Bank)
b)      Bank emas dunia ini menyimpan emas dalam bentuk nyata, tetapi bisa ditipkan ke bank lain atau Negara lain
      II.            Keuntungan bagi bank emas pribadi
a)      Bank emas bisa mendapatkan fee dari penitipan emas misal fee 0,25 % kepada bank emas sebagai admin,  0,75 % pertahun kepada Negara dalam hal menjaga keamanan emas dan zakat atau lainya bagi Negara
b)      Negara mencetak uang kertas dengan satuan berat emas misal 22 K, dengan satuan kecil, sehingga bisa menjadi nilai tukar
c)       Misal ada orang menitip 100 gram emas 22 K mulai tanggal 1 januari. Uang yang didapatkan bank emas dan negara adalah sebagi berikut:
Setelah 159 hari diambil  75 gram sehingga sisa 25 gram
§  uang yang didapat bank emas sampai 159 hari =1,572 gram emas 22 K
§  rekening saldo sisa bagi nasabah bank emas = 100 gram – 75 gram- 1,572 gram= 23,428 gram emas 22 K

    III.            Cadangan emas ini harus disimpan secara actual jangan sampai berwujud uang tanpa agunan emas (jangan sampai dirubah kedalam dollar,rubble, riyal, ataupun  euro, harus dinilaikan dalam emas) dan dijadikan sebagai alat tukar nyata baik ekonomi tradisional maupun perdagangan antar Negara.
    IV.            Keuntungan Negara:
a)      Mendapatkan penghasilan bagi Negara
b)      Bisa disejajarkan dengan mata uang rupiah, tidak perlu system rumit-rumit
c)       Emas yang dihasilkan tidak perlu dijual cukup disimpan sendiri dan bisa menjadi barang jual beli
d)      System moneter akan menjadi lebih kuat karena tidak terlalu berfluktuasi terhadap mata uang asing
e)      Aparat Negara lebih  bisa diberdayakan karena ada tambahan tugas menjaga uang Negara yang dimana bisa dijaga oleh TNI
f)       Menjadi alat tukar real bagi pemerintah dan swasta dalam hal ekspor impor dan secara perlahan tidak tergantung dengan mata uang luar negri
g)      Kepercayaan investor dalam hal system moneter
h)      Pengembangan selanjutnya bisa jauh lebih banyak seperti gaji dan harga tender yang tidak perlu berfluktuasi ataupun memasukkan kata inflasi dalam penyusunan budget
i)        Negara lain akan bisa menabung uangnya di Indonesia (investasi), dan tinggal jagain uangnya saja
j)        Relative Tidak terpengaruh suku bunga bank Negara lain

Pertanyaan:
Apakah bisa menjadi mata uang sendiri yang tidak memberatkan mata uang rupiah

Jawaban:
Mata uang ini bisa menjadi alat tukar sehari-hari, selain emas juga bisa berupa perak dasn sebagainya, misal dibuat saja pecahan 0,1 gram perak dan yang nilainya bisa tergantung harga pasar dalam hal menjual dan membeli barang, karena di pasar tradisionla sendiri harga bisa berfluktuatif, dan nilai tukar mata uang emas/ perak bisa disesuaikan dengan kurs dari pemerintah

Pertanyaan:
Apakah tidak berbahaya jika menyimpan emas dalam begitu besar

Jawaban:
Banyak toko emas yang aman-aman saja, sedangkan ini memakai bantuan institusi Negara seperti TNI, semoga lebih bisa menjamin, bahkan Negara tidak perlu menambah biaya, Cuma ditugaskanlah tni tersebut dengan menjadi tugas pokoknya dan menjadi jalur tugas dia disana

Pertanyaan:
Bagaimana jika dari Negara lain mau nabung ke bank Indonesia dalam bentuk emas


Jawaban:
Kita bisa bekerjasama dengan penyedia emas disana atau Negara disana sebagai penjamin emas, kemudian kita belie mas dari perusahaan penambang emas , atau dengan sistem yang lebih baik.



Yang jelas untung, tinggal jagain orang datang dan jaga emas